Saturday, June 4, 2016

Zaskia Gotik dan Pancasila



Menjadi Duta Pancasila Setelah Menghina Lambang Pancasila
Seperti yang kita ketahui, di berbagai media berita tentang Zaskia Gotik, seorang penyangi dangdut menghina lambang Pancasila dengan mengatakan bahwa lambang Pancasila menyerupai bokong itik. Saya pikir Zaskia memang tidak bermaksud untuk menghina lambang pancasila, dia berbicara seperti itu sebagai salah satu candaan untuk menghibur. Tapi tidak seharusnya membawa-bawa nama Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia. Dilihat dari Ilmu Budaya Dasar juga apa yang Zaskia lakukan sangat salah. Sebagai seorang public figure, seharusnya Zaskia Gotik memberikan contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia, bukan malah sebaliknya. Zaskia sebagai seorang yang sudah dewasa seharusnya bisa membedakan sesuatu yang bisa dijadikan bahan bercanda dengan yang tidak. Apa yang Zaskia lakukan memang salah. Mendapat tuntutan pengadilan dan kecamam dari masyarakat Indonesia memang sudah sewajarnya Zaskia dapatkan. Tindakan Zaskia untuk meminta maaf dll setelah kejadian ini suudah benar dan saya juga bisa melihat bahwa Zaskia sudah menyesali perbuatannya tersebut. Namun, yang mengherankan adalah setelah menghina lambang Negara Indonesia, Zaskia malah dipilih sebagai duta Pancasila. Saya tahu maksud dan tujuannya baik untuk memberikan contoh pada masyarakat Indonesia dan untuk mengajarkan moral Pancasila pada Zaskia sendiri. Namun dengan kesalahan yang telah diperbuat Zaskia sendiri bukankah malah menjadikan dia sebagai contoh yang buruk. Bahwa dengan menghina lambang pancasila seseorang bisa menjadi seorang duta. Bukankah hal itu malah memberikan contoh yang sebaliknya?. Apalagi setelah menjasi duta Pancasila, Zaskia Gotik salah membacakan salah satu sila daan dia juga salah menyebutkan umur Pancasila di akun instagramnya. Walaupun hanya lulusan SMP, tapi seharusnya Zaskia mempunyai kesadaran akan ideologi Pancasila dan menghafal Paancasila dengan benar. Karena setiap Senin juga dibacakan pada Upacara bendera ketika ia sekolah. Dan seharusnya setelah diangkat menjadi duta Pancasila, Zaskia memiliki kesadaran diri dengan menghafal dan mempelajari Pancasila dengan benar sehingga masyarakat melihat bahwa Zaskia memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang dilakukannyaa dahulu dan atas bentuk pengabdiannya sendiri untuk negaranya. Bukannya menjadi contoh yanv baik bagi masyarakat Indonesia, tapi dijadikannya Zaskia menjadi duta Pancasila malah merugikan bagi Zaskia sendiri dengan kondisinya yang kurang memperhatikan Pancasila dia menjadi bahan cemoohan orang dan mempermalukaan dirinya sendiri. Masyarakat juga bukannya menjadikannya contoh malah menghinanya dsb, yang menjadikan semakin banyaknya orang berbicara tidak sopan yang membuat budaya orang Indonesia di mata dunia terutama sosial media menjadi negatif. Daripada terua mencemooh segala kesalahan Zaskia, seharusnya masyarakat memotivasi Zaskia agar tidak melakukan kesalahan untjk yang kedua dan ketiga kalinya terhadap Paancasila. Dan seharusnya Zaskia sudah memiliki kesadaran diri sendiri untuk lebih menghormati Pancasila atas kesalahan yang telah dilakukannya dan atas diangkatnya dia menjadi duta Pancasila. Saya juga berharap bahwa kondisi di Indonesia tidak memilih orang untuk menjadi duta berdasarkan kesalahan mereka, seperti kasus lainnya yang menjadikan seorang pelajar SMA yang telah berbohong tengang identitas keluarganya. Namun menjadikan mereka duta atas pengabdian mereka terhadap sesuatu agar bisa benar-benar menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan seluruh masyarakat Indonesia. Karena jika memilih orang untuk menjadi duta karena kesalahan mereka orang bukannya menyontohkan kebaikan, malah menyontoh kesalahan mereka agar diangkat menjadi duta dsb, atau bahkan menjadikan duta-duta tersebut sebagai cemoohan dan hinaan belaka. 

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN


Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain.


Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat. Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain. 

Sebagai manusia yang mempunyai nilai dan harga diri (ciri-ciri manusia modern) seseorang dituntut untuk memiliki rasa tanggungjawab akan apa yang telah dilakukannya. Walaupun seseorang itu berada dalam masyarakat tradisional (Gemeinschaft) dia dituntut untuk memiliki sebentuk tanggung jawab seperti seorang kepala suku yang diharuskan untuk mengorganisir perluasan wilayah untuk perburuan, mengkoordinasi warga dalam menghadapi kelompok lain, memimpin perburuan dan sebagai ketua peradilan untuk menyelesaikan konflik antar warganya menurut adat dan norma-norma kesukuannya.


B.     Macam-macam Tanggung Jawab


1.   Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

             Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memeyahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi.

Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak. 

 –       Contoh : 

            Apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri.


2.   Tanggung Jawab terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, isteri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

–       Contoh :

Sebagai kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada keluarganya untuk memberi nafkah. Selain itu seorang ayah juga harus bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.


3.   Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

–       Contoh :

Seorang ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya. Apabila terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.



4.   Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan Negara

Manusia pasti hidup ditengah-tengah suatu Negara. Dan tentunya anggota masyarakatnya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Negara tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada bangsa dan negara.

–       Contoh :

Sebagai masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, kita seharusnya dapat membayar pajak tepat waktu. Karena uang pajak juga untuk perkembangan pembangunan di Indonesia, dan tentunya hasilnya pun untuk masyarakat Indonesia juga yang menikmati.



5.   Tanggung Jawab terhadap Tuhan

Manusia diciptakan oleh Tuhan pasti didasari dengan rasa tanggung jawab, dan manusia dituntut untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah atas perbuatannya. Selain itu, manusia juga harus menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

–       Contoh :

Setiap umat islam harus beranggung jawab dengan agamanya dengan menjalankan perintah-peintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu, mengaji, berpuasa, dan kegiatan agama lainnya.




C.    Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati.


Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga. Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.

Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan atau tanda jasa dari negara yang bersangkutan.