2.1 Televisi Digital dan Televisi
Analog
·
2.1.A Sejarah TV Digital dan Analog
Jaman
sekarang sih TV yang sering dijumpai itu TV dengan kualitas gambar yang bagus
dan berbagai pilihan dari masing - masing kecanggihan yang dibawa oleh setiap
merknya. Dari semua itu
tentu ada proses yang membawa televisi kini menjadi elektronik yang canggih.
Dalam penemuannya, terdapat banyak pihak penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan ataupun Badan Usaha. TV adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Dalam penemuannya, terdapat banyak pihak penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan ataupun Badan Usaha. TV adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1.
1876
-> George Carey menciptakan sebuah
selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang
listrik. Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa
itu dinamakan sebagai sinar katoda.
2.
1884
-> Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman berhasil
mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop
elektrik dengan resolusi 18 garis.
3.
1888
-> Freidrich Reinitzeer, Ahli Botani
Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan
baku pembuatan LCD. Tapi LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
4.
1897
-> Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama
diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar
berpendar jika terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar pembuatan TV layar
tabung.
5.
1900
-> Istilah Televisi pertama kali
dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of
Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
6.
1907
-> Campbell Swinton dan Boris Rosing
dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
7.
1927
-> Philo T Farnsworth ilmuwan asal
Utah, Amerika Serikat mengembangkan TV modern pertama saat berusia 21 tahun.
Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja TV.
8.
1929
-> Vladimir Zworykin dari Rusia
menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan
teknologi yang dimiliki CRT.
9.
1940
-> Peter Goldmark menciptakan TV warna
dengan resolusi mencapai 343 garis.
10.
1958
-> Sebuah karya tulis ilmiah pertama
tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
11.
1964
-> Prototipe sel tunggal display TV
Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini
dilanjutkan Larry Weber.
12.
1967
-> James Fergason menemukan teknik
twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
13.
1968
-> Layar LCD pertama kali diperkenalkan
lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
14.
1975
-> Larry Weber dari Universitas
Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
15.
1979
-> Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak
berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED).
Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis TV OLED. Sementara itu, Walter
Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film
transfer yang ringan.
16.
1981
-> Stasiun televisi Jepang, NHK,
mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
17.
1987
-> Kodak mematenkan temuan OLED sebagai
peralatan display pertama kali.
18.
1995
-> Setelah puluhan tahun melakukan
penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil
menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian
megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
perusahaan Matsushita.
19.
Dekade
2000 -> Masing masing jenis teknologi layar
semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk
terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
·
2.1.B Perbedaan Penerimaan Sinyal
Digital dan Analog
1.
Sinyal Analog adalah sinyal data
dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Dua Parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki
oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya
dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar
untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa
berdasarkan dari analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari
perbedaan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka
jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini
mudah terpengaruh oleh noice. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variable dasar, yaitu Amplitudo, Frekuensi dan Phase.
·
Amplitudo merupakan
ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
·
Frekuensi adalah
jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik.
·
Phase adalah
besar sudut dari sinya analog pada saat tertentu.
2. Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk
pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba - tiba dan mempunyai besaran 0
dan 1. Sinyal teersebut hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1 sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh darau, tetapi transmisi dengan sinyal digital
hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relative dekat. Biasanya
sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.
Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasanya disebut dengan bit. Bit merupakan
istilah khas pada sinyal digital. Sebauh bit dapat berupa nol (0)
atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 baah (21)
kemungkinan nilai unutk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa
00 , 01, 10 dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi
n bit adalah sebesesar (2n) buah.
·
2,1,C Perbedaan Produksi TV
Digital dan Analog
Pada kenyataannya, memang siaran digital mempunyai banyak
kelebihan dibandingkan dengan analog seperti kualitas gambar yang lebih baik
dan konsisten, banyaknya data yang bisa dikirim serta berbagai macam data bisa
kita kirim. Sinyal yang dikirim melalui siaran digital tidak akan
bermasalah seperti analog. Jika pada analog, semakin jauh dari pemancar maka
sinyal akan lemah yang berakibat pada kualitas gambar. Berbeda dengan digital,
selama TV bisa menerima sinyal (walaupun lemah), TV Digital akan tetap
menghasilkan kualitas gambar yang bagus.
Berdasarkan pernyataan
diatas bahwa Televisi Digital atau penyiaran secara digital berbeda dengan
penyiaran analog dan yang menjadi perbedaan diantara keduanya adalah jika dilihat
dari sisi sistem penyiaran sampai berimbas atau berujung kepada kualitas dan
kuantitas audio dan visual yang dihasilkan dari dua tipe penyiaran ini.
Referensi :
No comments:
Post a Comment