Friday, January 20, 2017

Dampak Era Internet dan New Media Terhadap Azaz Demokrasi di Indonesia

New Media adalah istilah yang dimaksudkan  untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya. Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan  untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.

Dampak New Media

          POSITIF

          Dampaknya positifnya dari adanya media baru terhadap masyarakat adalah membuat masyarakat senagai konsumen new media dimanjakan dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dari media baru itu sendiri, seperti eNewsPaper yang membuat masyarakat tidak harus menunggu tukang koran tetapi hanya dengan mengakses situs situs yang menyediakan layanan tersebut.

            NEGATIF

            Dampak yang akan timbul dari media baru adalah tersingkirnya media media yang bersifat tradisionall seperti eBook yang sekarang telah digencarkan, membuat para produsen buku yang bersifat more paper menjadi tersaingi karena pada eBook dapat kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh buku konvensional.

Dampak Era Internet

            POSITIF

Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan social. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tau apa yang sedang terjadi dan bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan dan lain-lainnya.

NEGATIF

1.      Cybercrime yaitu kejahatan yang dilakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat Ilegal dan merugikan orang lain.
2.      Parnografi
3.      Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan, karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas sehingga para pemilik situs menggunakan segala macam cara agas dapat menjual situsnya.
4.      Penipuan.
5.      Perjudian.
6.      Mengurangi sifat social manusia.

Demokrasi di era digital berarti orang dapat berpendapat bebas di sebuah media informasi. Demokrasi akan terus menyebar, mengakar dan tumbuh dengan lebih agresif dibandingkan dengan sejarah demokrasi pada abad sebelumnya. Saat ini kekuasaan mengalami desakralisasi gila-gilaan, rakyat dengan mudah mencaci atau sekadar bercanda dengan para elit negara. Negara-negara otoriter, represif, dan fasis sedang menghadapi tantangan gelombang demokratisasi dalam skala global. Masyarakat dengan mudah bisa mengkritik pemerintah melalui status maupun meme yang dibuat se-kocak mungkin di sosial media. Bullying yang dikemas dalam bentuk gambar pun kerap hadir di tengah-tengah sosial media yang digunakan untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah hingga setiap prilaku dari para pejabat pemerintah.

Meskipun digitalisasi demokrasi sudah menunjukan kemungkinan intervensi politik dari berbagai gejala dan peristiwa, wajah demokrasi di masa depan tetap ditentukan oleh hasil dialektika warga negara dengan negara. Bisa jadi, negara akan membajak ruang partisipasi digital dan tidak menutup kemungkinan ternyata warga negara hanya tetap menjadi komentator yang bersembunyi dibalik keyboard komputer.

Konsep Demokrasi Digital

Pada zaman elektronik, konsep virtual mempunyai banyak arti. Selain dalam arti seperti tersebut di atas, dunia virtual juga sering disebut sebagai sebagai dunia simulasi; seperti yang dihadirkan oleh sinema atau komputer grafik. Ada pandangan lainnya yang mensejajarkannya dengan ruang saiber atau internet.

Ada juga yang memahami dunia virtual sebagai informasi (teks) dan imagi yang dihadirkan oleh media (televisi, majalah atau koran), yang virtual dalam konteks ini merupakan (re)- presentasi dari dunia aktual. Yang aktual divirtualkan. Sebenarnya dari semua definisi di atas dipahami adanya satu kesamaan, bahwa yang virtual tak pernah hadir begitu saja ia selalu dikonstruksikan, manusia selalu memvirtualisasikan kenyataan. Proses virtualisasi bukanlah sesuatu yang sifatnya alamiah. Karena ia mengandaikan sebuah upaya menampilkan kembali secara etis, politis, dan estetis segala yang aktual (kenyataan sesungguhnya) ke dalam sebuah medium.

Ruang ini secara etis dan politis memang kacau balau, tapi tak dapat dimungkiri di sinilah kita mengerti secara tentatif apa itu kebebasan – dalam arti anarki atau kebebasan absolut. Kebebasan dikatakan ada dalam ruang cyber karena memang dalam ruang ini tak ada relasi kekuasaan yang menentukan sesuatu secara etis, estetis dan politis. Dari yang suci sampai yang terkutuk ada dalam ruang ini. Virtualisasi kenyataan dalam sinema, televisi atau internet dalam arti tertentu memang telah mengaburkan cara pandang manusia tentang dunianya. Yang aktual misalnya secara ontologis bisa melebur dengan yang virtual lewat teknologi satelit. Karenanya ia mempunyai efek yang cukup mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.


No comments:

Post a Comment